Cerita pendek **Judul: "Lukisan untuk Ibu"**

karangan bebas "TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA"

 

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

 Indonesia disebut sebagai Negara majemuk, negara yang terkenal dengan keberagaman berbagai jenis budaya,agama,suku,ras dan adat istiadatnya. Agama memainkan peran yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia dan kehidupan sehari hari penduduknya.Seperti dalam bidang agama. Toleransi beragama di Indonesia bisa dibilang belum sepenuhmya baik salah satu kasus sikap intoleransi di Indonesia yaitu 2 tahun lalu di Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Menururut kompas.com (21/08/2018) kasus bermula saat Meiliana mengeluhkan hal tersebut kepada tetangganya dan meminta untuk disampaikan kepada BKM masjid agar mengecilkan volume adzan yang berjarak 7 meter dari rumahnya. Kemudian tetangganya menyampaikan kepada pengurus masjid dan malam hari itu juga pengurus masjid mendatangi rumah Meiliana untuk berdialog. Suami Meiliana juga sempat mendatangi masjid dan meminta maaf, namun keluhan Meiliana ini sudah menyebar dan memicu amarah dan sejumlah klentheng dan wihara menjadi objek kemarahan pemuda setempat. Kasus Meiliana ini terbukti sebagai kasus penistaan agama sehingga dia dikenai hukuman 18 bulan penjara.

Dari contoh kasus tersebut kita dapat memetik pelajaran bahwa sikap intoleransi atau anti toleran dalam beragama yang dianggap sepele dapat mengakibatkan banyak dampak negatif seperti perpecahan dan konflik antar umat beragama dan perpecahan antar bangsa dan negara. Selain itu intoleransi juga dapat menimbulkan pelanggaran undang-undang dasar tentang kebebasan beragama, sampai dapat menjatuhkan citra suatu agama akibat perbuatan akibat perbuatan sebagian orang yang melanggar.

Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya".Sehigga, kita sebagai warga Negara, sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama.

Selain itu, Islam telah memberi pedoman sedemikian jelas, bahwa agama tidak boleh dipaksakan. Disebutkan pula di dalam al Qur'an bahwa, semua orang dipersilahkan memilih agama sebagaimana yang diyakini masing-masing. Lakum diinukum wa liya diin' atau Untukmu agamamu dan untukku agamaku'. Al-Bukhari mengatakan: “Dikatakan „lakum diinukum‟ (bagimu agamamu) yaitu kekufuran, waliyadiin (dan bagiku agamaku) yaitu Islam. Di sini Allah tidak mengatakan: „diinii‟ (agama-Ku) karena ayat-ayat dengan menggunakan „nun‟ sehingga huruf „ya‟ dihilangkan, seperti yang Dia firmankan: fa huwa yahdiin (maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku) dan juga „wa yasyfiin‟ (dan Dia yang menyembuhkanku). Ibnu Jarir menukil dari beberapa orang ahli bahasa Arab bahwa hal itu termasuk dalam bab penekanan.

Dalam beragama, jika seseorang memaksakan tidak boleh, maka apalagi juga mengganggu, tentu tidak dibenarkan. Disepersilahkan seseorang memilih agama dan kepercayaannya masing-masing. Manakala sikap dan pandangan itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemeluk agama, maka sebenarnya tidak akan terjadi masalah. Mereka yang beragama Islam beribadah ke masjid, mereka yang kristen ke gereja, dan demikian pula lainnya.

Agama juga menganjurkan agar umatnya menjadi yang terbaik, yaitu saling mengenal, memahami, menghargai, mengasihi, dan bahkan juga saling bertolong menolong di dalam kebaikan. Umpama semua umat beragama, apapun agamanya, mampu menunjukkan perilaku terbaik sebagaimana perintah ajaran agamanya, maka sebenarnya tidak akan terjadi persoalan terkait agama orang lain dalam menjalani hidup sehari-hari.

Sebaiknya, sikap toleransi ditanamkan sedari dini oleh orang tua atau keluarga dekat. Memberi anak pengetahuan bahwa di Indonesia memiliki banyak daerah dengan suku yang berbeda budaya dan tentunya gama yang berbeda pula namun kita tetap harus hidup berdampingan dengan cara saling menghormati dan saling menghargai seperti semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua. Berbeda ras,suku,kebudayaan, bahkan agama kita tetap satu yaitu Bangsa Indonesia.

Dengan begitu rasa nasionalismejuga akan tumbuh dalam diri kita, menambah rasa saling hormat terhadap perbedaan yang ada tanpa kebencian dan tidak mendiskriminasi terhadap agama lain. Nantinya setelah ia tumbuh dewasa sudah memahami dan memiliki sikap toleransi kepada orang lain yang dirasa berbeda dengan kita, selain itu mengajarkan sikap toleransi juga bisa dilakukan dengan mengajarkan nilai nilai agama yang benar karena di dalam agama apapun pasti diajarkan untuk saling menghormati atau bertoleransi.

Komentar