pada tanggal
blog
Cerita pendek
essai
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KEHIDUPAN
“Ketahuilah,
sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan
dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak
keturunan, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
( tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”.
(QS. Al – Hadid : 20)
ilustrasi
Al-Quran dalam tersebut menggambarkan kehidupan dunia ini sebagai permainan,
senda gurau, perhiasan, saling berbangga dan berlomba dalam kekayaan, anak
keturunan dan lain sebagainya. Kemudian mengumpamakan itu semua dengan
tanam-tanaman yang pada awalnya mengagumkan petani kemudian menjadi kering dan
hancur. Di ujung ayat ditutup dengan ungkapan “kehidupan dunia tidak lain
hanyalah kesenangan yang palsu”. Satu hal yang paling menakutkan adalah ayat
ini disertai dengan ancaman bahwa di akhirat kelak ada azab yang keras,
meskipun ada ampunan dan keridhaan Allah.
Mengingat
hal tersebut di atas maka bisa dimengerti kenapa kita sebagai muslim yang
meyakini kebenaran semua informasi yang datang dari Allah harus mengisi
kehidupan ini sesuai dengan ajaran Islam. Karena hanya orang-orang yang hidup
di dunia ini di bawah tuntunan dan petunjuk agama sajalah yang akan mendapat
ampunan Allah dan keridhaan-Nya di akhirat kelak, selain itu akan mendapat azab
yang keras dari-Nya. Oleh karena itu, setiap mukmin diperintahkan untuk beramal
dan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya semasa hidup di dunia ini. Hari demi
hari yang dilalui harus semakin baik dan berguna bagi kehidupan di akhirat.
Jika
manusia hanya menyibukkan dirinya untuk kepentingan dunia semata, maka mereka
benar-benar menjadi orang-orang yang rugi di hari akhirat nanti. Karena itu,
dalam banyak ayat Al-Quran manusia diingatkan agar senantiasa mempersiapkan
bekal di kehidupan dunia yang singkat ini untuk kebahagiaan hari esok.
Khutbah
singkat ini, ingin memberikan gambaran sekilas tentang cara memaknai hidup
secara Islam dan di bawah panji-panji ajarannya yang hanif. Sehingga manusia
terhindar dari kehidupan yang bernuansa permainan, perhiasan, senda-gurau dan
sikap berbangga-bangga yang merupakan perbuatan sia-sia dari perbuatan syetan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa cara memaknai hidup agar bermanfaat di
dunia dan di akhirat, yaitu antara lain hidup ini harus diisi dengan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Islam mengajarkan manusia khususnya para pemeluknya untuk mengisi hidup
ini dengan ibadah.
Dalam
sebuah ayat Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku”. (Qs.
adz-Dzariyaat :56).
Akan
tetapi ibadah yang dimaksudkan dalam ayat ini bukanlah semata-mata berbentuk
kegiatan ritual, karena ibadah dalam Islam dalam maknanya yang luas tidak hanya
mencakup ibadah ritual belaka, melainkan terkait dengan semua kegiatan hidup
sehari-hari yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.
2.
Menjalin hubungan yang baik dengan Allah.
Merupakan suatu keharusan mutlak bagi setiap muslim untuk menjalin hubungan
baik dengan Allah, sehingga setiap Muslim akan merasa dekat dengan-Nya. Bila
hubungan itu sudah terasa dekat, maka di mana pun dia berada, kemana pun dia
pergi dan bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya, seorang muslim
akan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Kalau perasaan ini sudah tertanam
pada jiwa manusia, maka dia tentu tidak berani menyimpang dari jalan Allah.
3.
Menjalin hubungan baik sesama manusia.
Allah berfirman, “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali
jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia,...”. (Qs. Ali Imran : 112).
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri-sendiri, setiap
manusia pasti membutuhkan kepada manusia lainnya. Karena demikian manusia harus
menjalin komunikasi yang inten dan hubungan yang baik antara semamanya. Islam
melarang manusia saling bermusuhan, saling mengadu domba, memfitnah,
menggunjing, mencaci maki, mengupat, membuka aib saudaranya sampai pada iri
hati, dengki dan lain sebagainya yang merupakan aktivitas hati.
Komentar
Posting Komentar