pada tanggal
blog
Cerita pendek
essai
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TAMASYA PALING MENYENANGKAN DI RUMAH KAKEK DAN NENEK
Beberapa besar dari kita pasti pernah mengisi tamasya dengan bermain ke
rumah kakek dan nenek.Tentu bertemu mereka menjadi kegembiraan tersendiri bagi
kita dan juga mereka.Sehingga momen seperti ini selalu dinanti dikala tamasya
sekolah tiba.
Cerita pengalaman tamasya di rumah
kakek dan nenek yang menyenangkan dan tidak terlupakan.Saya berbahagia sekali
karena semester ini nilai rapot saya baik-baik dan semester depan saya sudah
naik kelas IX SMP.Kesenangan saya bertambah karena selama seminggu ke depan
saya bertamasya ke rumah kakek dan nenek di Mojokerto.Saya tiba di rumah mereka
hari Pekan pagi sekitar pukul 09.00. Perjalanan dari rumah saya di Batu.Ke
rumah kakek dan nenek memerlukan waktu 1 jam perjalanan menggunakan motor.
Hingga rumah nenek saya kelaparan karena tidak sempat sarapan sebelum
berangkat.Nenek saya memang paling baik, beliau sudah selesai menyiapkan
rendang ayam dikala saya baru ke rumahnya.Melihat rendang ayam yaitu kuliner
pamungkas dari nenek, tentu saya langsung kegirangan.Ya, umumnya nenek hanya
memasak rendang ayam dikala ada reuni keluarga besar dan momen lebaran.Mungkin
nenek memasak rendang ayam karena berbahagia dengan agenda saya menghabiskan
libur disini. Mengingat kami memang sudah tidak bertemu hampir 8 bulan
lamanya.Saya memeluk kakek dan nenek dan menanyakan isu mereka. Alhamdulillah
mereka semua sehat.Kami malah makan bersama di lantai, karena memang kami
biasanya tidak makan di meja makan.Sambil makan saya bercerita pengalaman saya
di sekolah. Mereka ikut serta berbahagia dikala tahu nilai rapot saya baik.Tak
terasa piring saya sudah bersih, saya malah tidak ragu untuk tambah.Memang
dikala makan rendang ayam buatan nenek tidak akan cukup sekiranya hanya makan
satu porsi.Sesudah menambah dua kali lagi alhasil saya kekenyangan.Kakek dan
nenek malah hanya ngakak melihat saya yang tidak dapat bergerak.Saya memutuskan
untuk bergerak menuju tempat favorit saya di rumah nenek, yaitu bale yang ada
di teras rumah.
Sejak
dulu, tidak banyak perubahan di desa tempat kakek dan nenek saya tinggal ini.Di
depan rumah nenek masih terdapat lapangan bola dan pohon beringin besar.Di
sekelilingnya masih banyak sawah, tidak tergerus jaman. Berbeda dengan wilayah
di tempat saya tinggal yang sawahnya semakin habis untuk dibangung
perumahan.Panorama yang asri ditambah angin sepoi-sepoi yang bertiup
menyebabkan saya mengantuk.Entah sejak kapan saya sudah tertidur di
bale.Bertepatan dengan adzan Dhuhur saya dibangunkan oleh kakek. Beliau
mengajak saya untuk sholat berjamaah di masjid dekat rumah.Sepulang dari
masjid, kakek membelikan saya es degan. Rasanya demikian itu segar. Siang
harinya saya hanya menonton televisi karena kakek dan nenek sedang tidur siang.
Selepas Ashar saya menuju sawah milik keluarga bersama kakek dan nenek yang
lokasinya sekitar 400 meter dari rumah.Saya demikian itu takjub melihat petak
sawah kami yang sudah kuning, indah sekali.Kakek bilang, kemungkinan lusa sawah
kami sudah dapat dipanen.Beliau berkomitmen akan mengajak saya melihat pemaenan
padi di sawah.Tentu saja saya menyetujui ajakan kakek, rasanya jadi tidak sabar
menunggu besok lusa.Telah terbayang bagaimana asyiknya aktivitas ini.Pun saya
sudah mengira-ngira berapa karung padi yang akan kami peroleh setelah panen.
Waktu
tamasya memang terasa sangat kencang, tidak terasa hari sudah malam.Kami
berdiam di rumah karena di luar hujan deras.Suasana jadi hangat dikala nenek
menyiapkan STMJ yang yaitu minuman favorit kakek dan juga saya.Sambil minum
STMJ, nenek mulai membuka album foto yang tersimpan rapi di lemari.Nampak
foto-foto saya bersama kakek dan nenek. Saya tersenyum sendiri melihat diri
saya di masa kecil, masih polos dan lucu.Nenek dan kakek bergantian
menceritakan kisah yang ada di foto, mereka tampak demikian itu bermotivasi.Tak
jarang mereka ngakak dikala bercerita perihal tingkah laku saya di masa
kecil.Bersuka rasanya melihat mereka demikian itu berbahagia dikala
bercerita.Melainkan ada rasa sedih juga karena kini kami jarang bertemu,
mengingat rumah kami yang berbeda tempat.Tiga jam berlalu, waktu sudah
menampilkan pukul 23.00, kakek dan nenek menghentikan ceritanya dan menyuruh
saya tidur.Tamasya hari pertama sudah selesai, masih ada enam hari lagi saya
berada disini. Semoga tamasya saya semakin menyenangkan tiap harinya.Saya juga
berkeinginan seminggu ini dapat lebih dekat dengan kakek dan nenek lagi.Agar
mereka juga merasakan kesenangan yang sama dengan saya.Saya alhasil tertidur di
kasur yang terletak di depan televisi.
Komentar
Posting Komentar