pada tanggal
blog
Cerita pendek
essai
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Impian di Tengah Tata Surya
Bukit Tebing adalah nama dari sebuah
desa kecil yang terletak di pesisir pantai utara. Desa ini adalah kampung
halaman dari seorang astronaut muda bernama Arya. Kisah berikut adalah kisah
singkatnya tentang bagaimana seorang pemuda biasa bisa mewujudkan mimpi
besarnya.
Kala itu bulan purnama dan
saudara-saudaranya, bintang, menghiasi langit malam desa Bukit Tebing. Arya
kecil sedang digendong ayahnya di teras rumah, menikmati suasana malam yang
disinari cahaya keperakan sang bulan.
"Ayah, apa benda bulat besar
dan yang kecil di atas sana?" Tanya Arya kecil dengan polosnya.
"Yang besar itu adalah bulan
dan yang kecil itu adalah bintang-bintang. Mereka adalah anugerah dari Tuhan
untuk menunjukan kepada ayah dan para nelayan lainnya arah jalan pulang setelah
bekerja." Jawab ayahnya.
"Kalau begitu, suatu saat Arya
akan mengambilkan salah satu supaya ayah bisa pulang tanpa harus melihat ke
atas."
Sejak saat itulah Arya suka
mengamati bintang-bintang. Tiada malam harinya tanpa suatu pengamatan. Disaat
teman sebayanya bercita-cita menjadi seorang guru dan nelayan, dia justru ingin
menjadi seorang astronaut; sebuah cita-cita yang terlihat mustahil dicapai oleh
warga desa tersebut. Namun, dia tidak gentar. Mustahil bagi orang lain bukan berarti
mustahil baginya.
Arya yang mulai beranjak dewasa,
semakin menggebu-gebu semangatnya. Dia mendaftarkan diri di salah satu sekolah
astronaut yang cukup terkenal. Alih-alih langsung berhasil lolos seleksi, dia
harus jatuh bangun mati-matian belajar karena tidak lolos sebanyak dua kali di
sekolah tersebut. Hingga dipercobaan ketiga, kerja kerasnya terbayarkan. Dia
diterima di sekolah tersebut dengan nilai yang cukup bagus. Namun, ayahnya yang
semakin tua dan mulai sakit-sakitan membuatnya khawatir apakah ayahnya akan
bisa melihat anaknya mengambilkan salah satu dari bulan atau bintang untuknya.
Begitu pula dengan ayahnya. Akhirnya ayahnya berpesan kepadanya.
"Arya, ayah sudah semakin tua
dan sakit-sakitan. Ayah tidak tahu apakah akan bertahan lama atau tidak. Jadi,
kalau suatu saat kamu sudah di atas sana, tolong sampaikan salamku pada bulan
dan bintang-bintang. Itu sudah cukup bagiku, nak."
Arya menangis setelah mendengar
pesan ayahnya. Lalu, ia memegang tangan ayahnya dan berjanji akan menyampaikan
salamnya pada mereka.
Beberapa tahun telah berlalu.
Akhirnya impian yang semua orang anggap hal tersebut mustahil berhasil ia
capai. Dia menjadi seorang astronaut yang ia cita-citakan. Sekarang tinggal
menunggu waktu keberangkatan pertamanya saja dia bisa mewujudkan tujuannya.
thaks bro
BalasHapus